Inilah
Intake Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Tempat inilah yang sekarang menjadi
andalan PDAM Bandarmasih, untuk memasok air baku bagi warga kota Banjarmasin.
Sayangnya,
intake ini juga mengalami kendala produksi di musim kemarau panjang. Pasalnya
sedimentasi sungai semakin menjadi, sehingga pasokan air baku berkurang. Dari
sebelumnya seribu 200 liter per detik, menjadi hanya 900 liter perdetik.
Dari
pantauan beberapa hari lalu, ketinggian air di sungai tabuk hanya 120 mili
meter, berbeda tipis dari 100 mili meter, sebagai ambang batas kemampuan
penyedotan air.
Tingginya
endapan lumpur di sungai tabuk ini, diperkirakan dampak dari kerusakan alam,
akibat tingginya aktivitas manusia di sepanjang sungai yang berhulu ke
pegunungan meratus.
“coba
lihat kualiatas sungai kita, semakin menurun dari tahun ke tahun, karena
aktivitas tambang dan sebagainya di kawasan hulu, sehingga kualitas semakin
jelek. Belum lagi zat logam berat yang ikut larut dari hulu sana. Oleh karena
itu, masyarakat diminta menjaga kualitas air baku ini, dengan bersama
melestarikan air, karena ini lah satu-satunya harapan masa depan dari kawasan
riam kanan, yang sampai sekarang masih mampu menopang kebutuhan air kota
Banjarmasin.” Himbau Yudha Ahmadi, Direktur Operasional PDAM Bandarmasih, saat
meninjau intakte Sungai Tabuk sabtu kemarin (12/10/13).
Sebagai
langkah perbaikan, PDAM berencana mengeruk lumpur di sekitar Intake Sungai
Tabuk. Selain itu PDAM juga berharap, akan ada kebijakan rehabilitasi kawasan
hutan pegunungan meratus, sebagai lokasi penyimpanan cadangan air bersih.
Muhael, Maghfur,
Banjar TV.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar