Minggu, 06 April 2014

PARPOL ISLAM TERPURUK, AKIBAT PRAGMATISME POLITIK

 
MaghfurtampanPress, Banjarmasin. Partai politik Islam, kembali diperkirakan tidak bisa bersuara banyak, di pemilu rabu (09/04/14) ini. Melihat trend perpolitikan sejak orde baru, mereka hanya bisa bermain di papan tengah, bahkan ada yang terpuruk di urutan terbawah. Hal ini dinilai akibat semakin pragmatismenya parpol Islam, yang menanggalkan perjuangan penegakan syariat islam


setidaknya prediksi ini disampaikan peneliti SEM institute, sutarto, saat halqah Islam dan peradaban, di sekretariat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Daerah Kalimantan Selatan, Sabtu (05/04/14) siang.

Ia menilai, parpol Islam akan kembali terpuruk, saat hasil pemilu nanti. Pasalnya masyarakat semakin kehilangan kepercayaan dengan parpol islam, yang hanya mengusung Islam sebagai simbol saja, tanpa memperjuangkannya untuk diterapkan dalam aturan pemerintahan.

Padahal, dari hasil survey terbaru lembaganya, terdapat 72% kesepakatan umat Islam Indonesia, untuk penerapan syariat Islam di negara ini. Sayangnya, temuan tersebut tidak dijemput para Partai Politik Islam, dan membuat mereka tidak jauh berbeda dengan partai politik lainnya.

"Sebenarnya permasalahan ini cukup komplek, seperti tensi ideologi parpol Islam yang mengalami penurunan, akibat berkurangnya sisi ideologis keislaman dari kepartaian mereka. Akhirnya Islam hanya jadi simbol penarik massa, sedangkan subtansi perjuangannya dilepaskan dalam semua wacana kampanye mereka. Padahal aspirasi umat begitu besar, dengan 72% sepakat syariat Islam, yang nyatanya tidak disambut Partai Politik Islam." Jelas Sutarto, saat ditemui di sela istirahat acara.

Ia menambahkan, kaum muslimin Indonesia juga percaya, bahwa Islam merupakan solusi bagi permasalahan mereka saat ini. Baik dalam hal peraturan pengelolaan sumber daya alam, hukum dan sanksi, maupun pergaulan.

(Achmad Magfur)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar